March 3, 2015

Mandau Sejata dan Pusaka Suku Dayak yang Mistis

mandau suku dayak yang sakti dan mistis

Mandau adalah salah satu senjata asli Suku Dayak. Selain sebagai senjata tradisional, mandau merupakan pusaka turun temurun dan dianggap sebagai barang keramat atau memiliki kesaiktian. Selain itu mandau juga merupakan alat untuk memotong dan menebas tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya.

Dalam kepcercayaan adat Suku Dayak, mandau sebagai barang pusaka dipercayai memiliki tingkat-tingkat keampuhan atau kesaktian. Kesaktian mandau ini tidak hanya diperoleh dari proses pembuatannya saja yang melalui bermacam ritual tertentu, tetapi juga diperoleh dari ngayau atau pemenggalan kepala lawan. Semakin sering digunakan dalam peperangan dan semakin sering mandau untuk me-ngayau, mandau itu semakin sakti. Sebagian rambut kepala yang berhasil dikayau biasanya digunakan untuk menghias gagang mandaunya. Mereka percaya bahwa roh orang yang mati karena dikayau akan mendiami mandau sehingga mandau tersebut menjadi sakti.

Bilah mandau terbuat dari lempengan besi yang ditempa hingga berbentuk pipih-panjang dan berujung runcing. Salah satu sisi mata bilahnya diasah tajam, sedangkan sisi lainnya dibiarkan sedikit tebal dan tumpul. Menurut cerita masyarakat dayak, mandau yang paling baik mutunya adalah yang dibuat dari batu gunung yang dilebur khusus sehingga besinya sangat kuat dan tajam serta hiasannya diberi sentuhan emas, perak, atau tembaga. Mandau jenis ini hanya dibuat oleh orang-orang tertentu.

Hulu mandau terbuat dari tanduk rusa yang diukir menyerupai kepala burung. Seluruh permukaan gagangnya diukir dengan berbagai motif seperti kepala naga, paruh burung, pilin, dan kait. Pada ujung gagang ada pula yang diberi hiasan berupa bulu binatang atau rambut manusia. Bentuk dan ukiran pada gagang mandau ini dapat membedakan tempat asal mandau dibuat, suku, serta status sosial pemiliknya.

Sementara sarung mandau atau yang biasa disebut kumpang biasanya terbuat dari lempengan kayu tipis. Bagian atas dilapisi tulang berbentuk gelang. Bagian tengah dan bawah dililit dengan anyaman rotan sebagai penguat apitan. Sebagai hiasan, biasanya ditempatkan bulu burung baliang, burung tanyaku, manik-manik dan terkadang juga diselipkan jimat. Selain itu, mandau juga dilengkapi dengan sebilah pisau kecil bersarung kulit yang diikat menempel pada sisi sarung dan tali pinggang dari anyaman rotan.

Dalam pembuatan mandau mengandung nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari bagi kehidupan masyarakat. Nilai-nilai itu antara lain keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Nilai keindahan tercermin dari bentuk-bentuk mandau yang dibuat sedemikian rupa, sehingga memancarkan keindahan. Sedangkan, nilai ketekunan, ketelitian, dan kesabaran tercermin dari proses pembuatannya yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Tanpa nilai-nilai tersebut tidak mungkin akan terwujud sebuah mandau yang indah dan sarat makna.


Artikel Terkait:



No comments:

Post a Comment