Upacara adat dalam masyarakat Dayak Kanayatn tidak dapat dipisahkan dari
sistem kepercayaan dan religi. Perwujudannya direalisasikan melalui berbagai upacara ritual agar mendapatkan pertolongan
roh gaib, roh para leluhur, dan Jubata (Yang Maha Kuasa). Banyak upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat Dayak Kanayatn, salah satunya upacara yang berkaitan dengan inisiasi.
Upacara inisiasi merupakan upacara yang berkaitan dengan kelahiran, pernikahan, dan kematian. Berikut penjelasan mengenai masing-masing sekmen di upacara adat inisiasi dalam masyarakat Dayak Kanayatn:
Upacara sebelum perkawinan.
Biasanya sebelum upacara pernikahan diadakan, terlebih dahulu pihak keluarga melakukan Bahaupm atau musyawarah. Pada upacara ini calon mempelai laki-laki dan mempelai perempuan akan menentukan apakah suami ikut istri atau sebaliknya.
Upacara Ngaladakng Buntikng
Upacara ini dilaksanakan di kamar suami istri pada saat hamil 3 bulan. Upacara ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan keguguran. Upacara ini sangat penting saat kehamilan pertama.
Upacara Batalah
Yaitu upacara untuk memberi nama pada bayi yang baru lahir. Upacara ini dilakukan setelah tiga atau tujuh hari kelahiran yang didahului dengan prosesi pemandian bayi. Apabila upacara ini dilakukan pada hari ketiga setelah kelahiran bayi, maka upacara ini harus disertai dengan pemotongan seekor ayam untuk selamatan. Jika dilaksanakan pada hari ketujuh, maka seekor babi untuk perjamuan dan balas jasa yang menolong kelahiran.
Upacara Batenek
Batenek adalah upacara melubangi telinga anak perempuan. Upacara ini dilakukan setelah anak berumur antara dua sampai tiga tahun.
Upacara Babalak
Babalak adalah upacara penyunatan anak laki-laki di bawah usia sepuluh tahun. Upacara ini masih tetap dijalankan walaupun orang Dayak masih memegang kuat kepercayaan lama. Dalam upacara ini biasanya disertai pemotongan tiga ekor babi dan dua belas ekor ayam. Bagi keluarga yang tidak mampu, perayaan dapat digabungkan dengan keluarga lain yang mampu, namun harus turut menyumbang satu ayam, tiga kilogram beras, dan tiga kilogram beras pulut atau ketan.
Upacara Adat Karusakatn
Karusakatn adalah upacara yang berhubungan dengan kematian. Bagi orang Dayak Kanayatn, orang yang meninggal harus segera dikuburkan paling lama satu malam setelah meninggal. Upacara kematian ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu Upacara Adat Basubur, yakni upacara untuk memberi makan orang yang telah meninggal. Upacara Barapus, yaitu upacara yang dilakukan tiga hari setelah pemakaman untuk memberitahukan kepada orang yang meninggal bahwa ia telah meninggal dunia. Upacara Malahi, yaitu upacara yang dilakukan di tengah ladang seperti orang yang meninggal itu melakukan sesuatu, seperti mengerjakan ladang atau sedang panen. Pelaksanaan upacara ini bertujuan agar arwah orang yang meninggal tidak mengganggu ladang. Upacara Ngalapasatn tahun mati, yakni upacara untuk melepas arwah orang yang telah meninggal setelah tiga tahun. Jika belum genap tiga tahun, maka keluarga orang yang meninggal harus memberi sesaji setiap ada upacara adat.
Biasanya sebelum upacara pernikahan diadakan, terlebih dahulu pihak keluarga melakukan Bahaupm atau musyawarah. Pada upacara ini calon mempelai laki-laki dan mempelai perempuan akan menentukan apakah suami ikut istri atau sebaliknya.
Upacara Ngaladakng Buntikng
Upacara ini dilaksanakan di kamar suami istri pada saat hamil 3 bulan. Upacara ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan keguguran. Upacara ini sangat penting saat kehamilan pertama.
Upacara Batalah
Yaitu upacara untuk memberi nama pada bayi yang baru lahir. Upacara ini dilakukan setelah tiga atau tujuh hari kelahiran yang didahului dengan prosesi pemandian bayi. Apabila upacara ini dilakukan pada hari ketiga setelah kelahiran bayi, maka upacara ini harus disertai dengan pemotongan seekor ayam untuk selamatan. Jika dilaksanakan pada hari ketujuh, maka seekor babi untuk perjamuan dan balas jasa yang menolong kelahiran.
Upacara Batenek
Batenek adalah upacara melubangi telinga anak perempuan. Upacara ini dilakukan setelah anak berumur antara dua sampai tiga tahun.
Upacara Babalak
Babalak adalah upacara penyunatan anak laki-laki di bawah usia sepuluh tahun. Upacara ini masih tetap dijalankan walaupun orang Dayak masih memegang kuat kepercayaan lama. Dalam upacara ini biasanya disertai pemotongan tiga ekor babi dan dua belas ekor ayam. Bagi keluarga yang tidak mampu, perayaan dapat digabungkan dengan keluarga lain yang mampu, namun harus turut menyumbang satu ayam, tiga kilogram beras, dan tiga kilogram beras pulut atau ketan.
Upacara Adat Karusakatn
Karusakatn adalah upacara yang berhubungan dengan kematian. Bagi orang Dayak Kanayatn, orang yang meninggal harus segera dikuburkan paling lama satu malam setelah meninggal. Upacara kematian ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu Upacara Adat Basubur, yakni upacara untuk memberi makan orang yang telah meninggal. Upacara Barapus, yaitu upacara yang dilakukan tiga hari setelah pemakaman untuk memberitahukan kepada orang yang meninggal bahwa ia telah meninggal dunia. Upacara Malahi, yaitu upacara yang dilakukan di tengah ladang seperti orang yang meninggal itu melakukan sesuatu, seperti mengerjakan ladang atau sedang panen. Pelaksanaan upacara ini bertujuan agar arwah orang yang meninggal tidak mengganggu ladang. Upacara Ngalapasatn tahun mati, yakni upacara untuk melepas arwah orang yang telah meninggal setelah tiga tahun. Jika belum genap tiga tahun, maka keluarga orang yang meninggal harus memberi sesaji setiap ada upacara adat.
No comments:
Post a Comment