Kalbar Yang Damai dan Penuh Keindahan Alam

Kalimantan Barat merupakan provinsi terbesar ke-empat di Indonesia. Dengan luas wilayah hampir lima kali luas Pulau Jawa ini Kalbar mempunyai kekayaan yang luar biasa, terutama di bidang kekayaan sumber daya alamnya.

Kalbar yang damai dan penuh keindahan alam seharusnya bisa menjadi sentral pariwisata andalan baru untuk Indonesia. Banyak sekali keindahan pantai dan air terjun yang masih perawan. Keindahan alam ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendrongkrak nama Kalbar di Nusantara.

Selain itu juga terdapat kekayaan tambang yaitu berupa perhiasan perhiasan batu. Tanah di Kabupaten Ketapang menyimpan kekayaan perhiasan batu dengan kualitas nomor satu di Indonesia. Jenis batu kecubung menjadi andalan di sektor ini. Terbukti, dari hasil pameran Kemilau Batu Kecubung Ketapang yang belum lama ini digelar di Pendopo Bupati Ketapang, ratusan batu Kecubung terjual dengan harga bervariasi.

Sebenarnya, Kalbar bisa maju tanpa adanya pertambangan dan perkebunan sawit yang justru merusak alam. Terbukti melalui data yang ada, banyak hutan di pedalaman Kalbar yang mulai rusak akibat adanya eksploitasi besar-besaran yang dilakukan.

Jika dikelola dengan baik, sektor pariwisata di Kalbar akan lebih memberikan nilai ekonomi yang tinggi dalam waktu yang sangat lama dibanding dengan sektor tambang dan perkebunan sawit yang hanya memberikan keuntungan sesaat. Bahkan, kerusakan yang ditimbulkan tidak sebanding dengan nilai ekonomi yang dihasilkan. Generasi pewaris tidak akan mendapat apa-apa selain tanah gersang dan tandus.

Peran bijak dari pemerintah baik provinsi, daerah, maupun pusat sangatlah dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata berkesinambungan di Kalbar. Jiak tidak segera dilaksanakan, niscaya kekayaan alam di Kalbar akan habis terbabat dan Kalbar beralih muka menjadi daerah dengan sumber bencana terbesar nantinya.

Alam di Kalbar juga harus diperlakukan secara khusus, tidak boleh sembarangan. Tanah gambut dan ribuan aliran sungai siap meluluh lantahkan Kalbar jika salah penanganan. Jangan sampai terjadi salah kelola dan tata ruang, baik di kota, desa, dan hutan. Banyak sekali kota atau daerah yang dapat dijadikan contoh atas kesalahan tata ruang yang berakibat bencana baik itu bencana tiba maupun bencana tahunan.

Semoga dengan masih banyaknya ruang terbuka hijau di Kalbar tidak membuat para pejabat gelap mata dengan membangun secara serampangan dengan tidak mengidahkan kelestarian lingkungan. Saya sebagai warga yang lahir di Kalbar, besar, dan tinggal di Kalbar ingin melihat hijau hutan Kalbar tetap bersanding dengan laju pembangunan yang tertata dan manusiawi.

Kalbar yang damai dengan kerukunan masyarakatnya dan penuh dengan keindahan alam yang memikat membutuhkan pemimpin yang sadar akan keberadaan mereka.

Artikel Terkait: