T-shirt atau kaos pada awalnya digunakan sebagai pakaian dalam oleh tentara Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Masyarakat umum belum mengenal penggunakan kaos atau t-shirt dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, para tentara yang menggunakan t-shirt polos tanpa desain ini pun hanya menggunakannya ketika udara panas atau aktivitas-aktivitas yang tidak menggunakan seragam.
Kehadiran t-shirt dalam bentuk masif tiba pada waktu dua film Hollywood beredar di Amerika Serikat. Film A Streetcar Named Desire (1951) yang dibintangi oleh Marlon Brando dan film Rebel Without A Cause (1995) yang dibintangi James Dean. Kedua film inilah yang menjadikan kaos dan bentuk desain yang khas itu kehadapan publik secara terang-terangan, dan momen ini juga yang memberikan gambaran baru tentang penggunaan T-Shirt sebagai pakaian luar.
Perkembangan dan pemakain kaos atau t-shirt sebagai trend terus menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Indonesia. Masuknya t-shirt ke Indonesia sendiri masih belum diketahui pasti kapan persisnya dan dibawa oleh bangsa mana, tapi kemungkinan besar dibawa oleh orang-orang Belanda yang saat itu menjajah Indonesia. Awal perkembangannya t-shirt tidak terlalu pesat selain dikarenakan tekhnologi, juga dikarenakan permintaan yang belum terlalu banyak. Baru di awal tahun 70an t-shirt mulai populer walau dengan wujud polos (oblong), berbahan tipis dan hanya untuk kaum pria saja. Swan adalah salah satu merek pada tahun itu yang masih terus bertahan sampai sekarang.
No comments:
Post a Comment